Sabtu, 23 April 2011

ASYIK

A.KOLASE
Menurut kamus besar Bahasa Indonesia adalah Komposisi artistik yang dibuat dari berbagai bahan (kain, kertas, kayu) yang ditempelkan pada permukaan gambar (Depdiknas.2001,580).

Dari definisi tersebut dapat diuraikan pengertian kolase, yaitu merupakan karya seni rupa dua dimensi yang menggunakan bahan yang ebrmacam-macam selama bahan dasar tersebut dapat dipadukan dengan bahan dasar lain yang akhirnya dapat menyatu menjadi karya yang utuh dan dapat mewakili ungkapan perasaan estetis orang yang membuatnya. Sehingga dapat dikatakan bahwa bahan apapun yang dapat dirangkum (dikolaborasikan) sehingga menjadi karya senu rupa dua dimensi, dapat digolongkan / dijadikan bahan kolase.

B. MOZAIK

Menurut kamus besar Bahasa Indonesia, mozaik adalah seni dekorasi bidang dengan kepingan bahan keras berwarna yang disusun dan ditempelkan dengan perekat (Depdiknas 2001,756).

Dari definisi mozaik tersebut dapat diuraikan pengertiannya, yaitu pembuatan karya seni rupa dua atau tiga dimensi yang menggunakan material dipotong-potong atau sudah berbentuk potongan kemudian disusun dengan ditempelkan pada bidang datar dengan cara di lem. Kepingan benda-benda itu, antara lain; kepingan pecahan keramik, potongan kaca, potongan kertas, potongan daun, potongan kayu. Tetapi untuk sebuah tema gambar menggunakan satu jenis material, misalnya kalau menggunakan kaca maka dalam satu tema gambar tersebut menggunakan pecahan kaca semua, hanya berbeda-beda warnanya baik warna alam maupun warna buatan.

C. MONTASE

Bila Anda mengamati secara sepintas mengenai Montase, Kolase dan Mozaik seolah-olah masih dalam satu teknik dasar yang sama dan kadang-kadang sulit dibedakan terutama antara kolase dengan montase. Karena kedua-duanya mengambil material dari benda-benda sebagai unsur karya. Tetapi sebenarnya kalau kita cermati unsur-unsurnya walaupun dari material yang sama berbentuk benda tetapi sebenarnya beda.

Pengertian Montase, menurut kamus besar Bahasa Indonesia, adalah: Komposisi gambar yang dihasilkan dari percampuran unsur dari beberapa sumber (Depdiknas 2001, 754).

Pada perkembangannya montase yang semula terbatas pada karya dua dimensi sekarang telah merambah kepada karya tiga dimensi. Karya montase ini juga kurang dikenal oleh kalangan umum, karena bentuk karyanya masih mempunyai kemiripan dengan seni lukis, seni kriya, seni patung. Sehingga jenis karya ini dianggap sebagai salah satu dari jenis karya tersebut.

Dari uraian tersebut tentu Anda dapat mengurai bahan apa saja yang dapat dipakai sebagai karya kolase, diantaranya: obat nyamuk bakar, baut, paku, batu batry bekas, ball point bekas, bola lampu yang sudah mati, garpu, sendok makan, tutup gelas, kancing baju, kelereng, komponen elektronik yang telah rusak ditambah kayu papan, lem, dan cat. Contoh ini hanya sebagian dari material kolase yang disebutkan, akan banyak lagi yang belum dapat disebutkan disini. Sehingga dapat kita katakan bahwa material untuk kolase adalah benda apapun yang dapat dipadukan sehingga menjadi sebuah karya seni rupa kolase. Baik dengan cara ditempel pada papan dengan di lem, dipaku, diikat atau dengan cara apapun. Tetapi dapat juga dengan cara tidak ditempel pada papan melainkan dengan cara disusun menjadi bentuk tiga dimensi.

intisari

Sebuah intisari

Fotografi merupakan adaptasi modern dari seni rupa yang menyajikan bentuk visual dalam setiap karyanya. Bukan hanya menjadi dokumentasi atau alat perekam saja, media ini pun telah berkembang menjadi sebuah alat ekspresi diri dari senimannya. Saat para seniman menciptakan karya dengan tema-tema yang tidak memacu pada realitas, terkadang membutuhkan lebih dari satu gambar. Dalam tema ini kombinasi-kombinasi gambar yang disatukan menjadi sebuah karya ditampilkan ke dalam bentuk lain seperti mimpi atau yang tak pernah ada di dunia nyata.
Sebagai bagian dari seni rupa, fotografi dapat menghasilkan karya-karya berbasis penyatuan gambar, baik melalui proses di dalam kamar gelap/terang, proses pembentukan kreatif, maupun dari sesi pemotretannya sendiri. Salah satu teknik yang dapat digunakan adalah teknik kolase.
Kolase berasal dari bahasa Perancis “coller” yang berarti tempel, adalah teknik menempel suatu unsur seperti kertas koran, pita, gambar, maupun hasil karya seni lainnya kedalam suatu bidang sehingga tercipta satu kesatuan karya. Istilah lain yang digunakan untuk merujuk pada karya seni tempel ini adalah montase.
“Dalam fotografi hasil dari kolase atau kolase yang menjadi objek fotografi disebut dengan montase foto”. Montase dengan bahasa Jerman berarti fitting (mencocokkan) atau assembly line (mempersatukan garis), dan monteur berarti mekanik atau insinyur. Montase adalah pencahayaan dengan enlarger (alat pembesar) terhadap beberapa negatif film untuk menghasilkan efek penambahan gambar. Kertas foto tidak perlu dipotong-potong untuk tujuan efek penambahan elemen gambar tersebut.
Selain seni rupa kolase juga diaplikasikan ke dalam bidang seni lainnya, seperti musik, sastra hingga teater.
Dalam dunia seni rupa modern, teknik kolase digunakan untuk pertama kalinya oleh Pablo Picasso dan Georges Braque, dalam karya mereka yang bergaya kubisme.
Kubisme terbagi kedalam dua bentuk yaitu Analitik dan Sintetik. Kubisme Analitik adalah suatu gaya yang menganalisa bentuk alamiah dari objek, yang kemudian mengembalikan pada bentuk-bentuk geometri dasarnya ke dalam media dua dimensi. Gaya tersebut berfokus pada bentuk-bentuk dasar seperti silinder, kubus dan kerucut. Teknik kubisme ini menampilkan penyimpangan-penyimpangan pada objek di mana sebuah atau beberapa objek dapat terlihat dari sudut sisi lainnya. Tujuan dari penyimpangan-penyimpangan bentuk ini adalah untuk melihat suatu objek tidak hanya dari apa yang dilihat, namun juga pada intisari dan apapun yang tersembunyi dari objek tersebut. Kubisme Analitik dikembangkan antara tahun 1908-1912.
Kubisme Sintetik merupakan cabang kedua dari bentuk gerakan kubisme yang dikembangkan antara tahun 1912 hingga 1919 oleh Picasso, Braque, dan Juan Griz. Pada gaya ini penekanan objek lebih ditekankan pada penyatuan beberapa objek ke dalam satu kesatuan yang membentuk suatu bentuk baru. Teknik kolase pertama kali terlihat pada era ini, saat Picasso dan Braque menyatukan unsur-unsur umum seperti kertas minyak dan teks koran ke dalam karya-karyanya.
Pemakaian media-media asing di luar dari materi konvensional lukisan ini menimbulkan banyak kritik dan kontoversi di mata orang pada masa-masa awal penerapannya. Hal ini juga yang mempengaruhi seniman-seniman Dada yang memakai teknik kolase dan montase sebagai ekspresi dari anti kemapanan seni.
Dada merupakan suatu gerakan yang berawal dari zona netral di Zurich, Swiss pada masa perang dunia pertama. Dari sebuah kedai kecil di Spieglestrasse yang kemudian dikenal menjadi the Cabaret Voltaire. Diawali oleh penyair Jerman Hugo Ball dan temannya seorang penyanyi Emmy Hennings. Dilihat dari tindakan-tindakannya Dada bukanlah seni, Dada adalah anti seni, yang berarti bahwa gerakan dada merupakan protes dalam melawan tatanan akademis dan penghargaan-penghargaan dalam budaya seni. Bagi segala nilai-nilai yang dijunjung tinggi oleh seni, dada merepresentasikan sebagai kebalikannya.
Arti dari kata Dada sendiri masih merupakan sebuah kontroversi, ada juga yang berkata bahwa Dada adalah kata yang tak memiliki arti. Beberapa sumber menyebutkan bahwa Dada berasal dari kata Rumania, oleh beberapa pencetusnya seperti Tristan Tzara dan Marcel Janco yang berarti yes, apabila diekuivalenkan dengan bahasa Inggris berarti yeah-yeah atau yeah right. Ada juga yang menyebutkan bahwa gerakan ini memperoleh nama dari menusukkan secara acak kamus Perancis-Jerman dengan pisau, dan mengambil nama yang posisinya terbalik. Dada dalam bahasa Perancis adalah kata dari anak-anak yang berarti hobby-horse yang dalam bahasa sehari-hari Perancis, c'est mon dada, yang berarti hobiku.
Kolase dan montase sendiri merupakan salah satu senjata yang banyak digunakan pada gerakan Dada tersebut. Argumentasi-argumentasi terus bergulir seputar penciptaan kata montase foto. Bukan lagi sebuah isu adalah kata tersebut tercipta dari salah satu anggota Berlin Dada Group. Pertanyaannya adalah siapa, dan hal ini sangat sulit ditentukan karena pada awal pengerjaannya kolase foto merupakan hasil dari kolaborasi, dan banyak karya sebelumnya yang dipercaya dibuat oleh banyak seniman. Jadi versi resmi dan diplomatisnya diberikan kepada lima orang yang menerangkan kolase foto Dada yaitu oleh Hannah Höch, George Grosz dan John Heartfield, Johannes Baader, Raoul Hausmann.
Kecocokkan gerakan dan gaya teknik ini dikarenakan proses pengerjaannya yang banyak berhubungan dengan ideologi Dada, yaitu dengan merusak atau pengambilan media-media yang terbilang sampah untuk dipersatukan dengan tujuan penghancuran tradisi-tradisi kebudayaan dan estetik seni.
Pada akhirnya seni kolase ini akan mengacu pada sebuah tingkat kesadaran manusia yang telah terseleksi, untuk kemudian mengambil esensi visual dari seluruh hal yang akan, pernah dan mungkin terlihat oleh indera rasa dan penglihatan yang lalu dipresentasikan kembali dalam wajah baru dan unik.



Andiansyah Firdaus

Tags: daus adrian
Prev: Seminar & Workshop Foto Model Andriansyah Firdaus

kolase dan montase

Kuliah di seni, tugasnya selalu berseni. Yah, memang kita dituntut untuk berkreasi dan berinovasi dalam setiap langkah. Pelajaran yang jadi momok mahasiswa senirupa di Univ Negeri Malang adalah nirmana!

Memang masih awam, nirmana 2 dimensi. Tugas-tugasnya juga masih sekedar berhubungan dengan warna, tekstur, komposisi, dan sebagainya. Nah, pada pertemuan 2 minggu yang lalu, dibahas mengenai kolase dan montase.

karya montase saya
Kalau di bangku sekolah dasar, kolase montase itu sekedar ada gambar hitam-putih lalu ditempeli kertas kecil-kecil atau biji-bijian. Tahap lanjutnya, kita disuruh mengkliping gambar-gambar di majalah/koran, lalu menyatukannya. Menyatukan? ya, gambar-gambar yang semula hanya berdiri sendiri-sendiri itu harus disatukan, membentuk kesatuan yang indah dan "manthap" (begitu kata khas dosen kami, bapak Andi Harisman)

Dalam membuat kolase-montase, dibutuhkan prinsip-prinsip sebagai berikut;

- KOMPOSISI YANG JENUH -
Artinya, komposisi kita ahrus penuh, mengisi seluruh kertas. Jangan biarkan ada ruang kosong alias putih disana. Kalau gampangnya, diblok lah. Masih ingat kan guru TK kita selalu mewanti-wanti bahwa gambar yang kita warnai harus di blok blok blok... langit dipenuhi biru, gunung dipenuhi biru kehitaman, dan sebagainya. Jenuh disini bermakna positif; penuh dan berisi sehingga tidak banyak kekosongan.

- MENGETAHUI DAYA TARIK KARYA -
Sebenarnya ini berlaku pada seluruh karya secara umum, tidak hanya kolase-montase saja. Prinsip-prinsip itu antara lain;

> teknik yang unggul
> penggarapan yang serius (craftmanship)
> teknik mengimitasi yang unggul
> menampilkan misteri (tanda tanya) karya seni
> memiliki nilai ganggu (sesuatu yang menggelitik)

Penjelasannya sebagai berikut;
teknik mengimitasi? ya, teknik meniru dengan baik. Jikalau contoh kita melukis pemandangan pasar, kiranya pandai-pandailah menggambarkan petak-petaknya, detail sayurnya, maupun orang yang berlalu-lalang disana. Tidak mungkin lah, gambar terong jadi terlihat seperti timun di lukisan. Nilainya hilang lah. Haha

Karya kolase saya
misteri karya seni? bukan berarti kita harus menggambar kuntilanak atau kuburan dalam setiap lukisan. Munculkan sebuah kreasi seni yang unik, yang membuat orang yang melihatnya merasa terpancing untuk mendekat dan melihat dengan detail. Contohnya dalam sebuah montase teman saya, dia menciptakan siluet manusia sedang bernyanyi dengan menggabung-gabungkan potongan kaki, sepatu, lemari, bambu, dan sebagainya. Ini membuat orang mendekat dan memperhatikan detailnya dengan baik, sambil lalu terkagum-kagum dengan kreasi unik itu.

nilai ganggu? ah, ini dia yang mengasyikkan. langsung saja saya beri contoh. Ada sebuah kolase lagi, pekerjaan dari teman sekelas saya. Dia memotong kepala bayi. Lalu badan bayi itu merupakan potongan kepala dari ibunya! Padahal kolasenya bertajuk "sayang anak" namun hal-hal yang digunakannya terlalu menggelitik, jenaka dan memiliki nilai ganggu yang besar. yah, memang terkadang keunikan yang menyimpang justru akan membekas dalam ingatan kita, bukan? Hahaha....

Sabtu, 16 April 2011

Topic 1-4 Transcultural Factors Influencing Nursing Care

Topic 1-4
Transcultural Factors Influencing Nursing Care

Transcultural nursing refers to the nursing care of all patients, taking into consideration their religious and sociocultural backgrounds. There are many variables to consider in giving nursing care to a person of a race, religion, or culture different from your own. Respect for the patient, however, is something all aspects of transcultural nursing have in common.

After completing this lesson, you should be able to:

* Define and identify factors of transcultural nursing.
* Identify sociocultural beliefs about illness, to include causes, cures, and nursing implications.
* Match religious denominations with appropriate beliefs and nursing implications.

Select a Lesson:

Variables Relating to the Transcultural Aspects of Nursing
Sociological Beliefs About Illness, Its Causes and Cures
Religious Beliefs About Illness and Death

Topic 1-3 Reaction to Stress and Hospitalization

Topic 1-3
Reaction to Stress and Hospitalization

The patient who is entering a hospital is under many emotional pressures. Fear of death, disfigurement, pain, or a prolonged illness, and loss of control of the surrounding environment are just a few of the emotional concerns being faced. People react to stress in many ways. The Practical Nurse must be able to recognize the signs and symptoms of stress and identify the coping mechanisms being utilized by the patient in order to provide effective nursing care.

After completing this lesson, you should be able to:

* Identify factors influencing whether a person seeks or avoids professional help.
* Identify factors causing stress in a hospital.
* Identify the stages of illness.
* Recognize common emotional reactions to illness and hospitalization .

Select a Lesson:

Reasons a Person Seeks or Avoids Professional Help
Stress Factors in the Hospital
Stages of the Illness Experience
Emotional Responses to Illness and Hospitalization

There are as many reactions to illness as there are patients. Your kindness and understanding will help your patient to go through the hospitalization experience with a minimum of stress and anxiety.

Topic 1-2 Communication Skills

Topic 1-2
Communication Skills

If you were to try to explain the process of human interaction, you might define it as a huge and very complex communication system. Nevertheless, it is essential that you develop and maintain an understanding of the methods and skills of communication in order to meet the needs of the patient. The quality of care you can provide is, in many ways, dependent on the quality of communication that exists between you and your patient. Through your direct contact, the patient must perceive your intentions of support and your positive expectations. You must accurately assess the patient's physical and emotional symptoms. Communication has only taken place if the message being sent was accurately received.

After completing this lesson, you should be able to:

* Identify purposes of human communication.
* Identify components of the human communication system.
* Identify methods of verbal and nonverbal communication.
* Recognize appropriate techniques of communication with patients.
* Recognize appropriate techniques of interviewing patients.
* Define and identify critical elements of therapeutic communication.
* Identify nursing interventions needed to communicate with the patient who is blind, deaf, or speaks a foreign language.

Select a Lesson:

Purposes and Components of Human Communication
Communicating with Patients and Families
Theraputic Communication
Patients with Special Communication Needs

When communicating with patients, each Practical Nurse has to find the ways that are the most effective for the people and circumstances concerned. If the Practical Nurse tries to express care and concern for the patient and can communicate well verbally and nonverbally, the nurse-patient relationship will thrive.

Topik 1-1 Basic Human Needs and Principles of Health

Topic 1-1
Basic Human Needs and Principles of Health

Health is one of our most precious possessions. The preservation of health is met through the satisfaction of our basic human needs. Understanding the basic needs of people, therefore, is essential for the practical nurse in planning for and meeting the needs of the patient.

After completing this lesson, you should be able to:

* Identify basic concepts of health.
* Identify basic human needs.
* Identify examples of Maslow's Hierarchy of Needs.

Select a Lesson:

Basic Principles of Health
Basic Human Needs

Remember that human needs are not constant; they are fluid and changing with first one, then another, taking priority. What may start as a basic need for food can take on social and personal significance. Your care plan as well as your patience are aimed toward the satisfaction of the patient's needs. He has common needs because he is a person; he has individual needs because he is unique; he has special needs because he is sick. The Practical Nurse supplies the help that is required to meet the patient's needs during the stressful periods of hospitalization and recuperation.



Return to Table of Contents